Cara Pertama Mengatasi Error: BIOS/Legacy Boot of UEFI-Only Media

Media penyimpanan secara fisik aslinya tidak terbagi-bagi. Namun dengan kemampuan software dibuatlah seolah-olah menjadi beberapa bagian. Ruang-ruang inilah yang kemudian dikenal dengan istilah partisi dengan beberapa drive sebagai hasil yang terbaca pada sistem operasi.

Bagi pengguna OS Windows tentu tidak asing dengan drive: C yang digunakan untuk sistem. Biasanya, selain drive C dibuat juga partisi lain misalnya drive D. Partisi inilah yang digunakan untuk data agar tidak hilang pada saat sistem rusak dan butuh untuk install ulang.

Berbicara mengenai terjadinya pembagian ruang tentu kita juga mengenal table partisi hard disk. Salah satunya kita mengenal istilah yang namanya MBR (Master Boot Record). Tipe ini sering kita dapati ketika berkecimpung dengan instalasi sistem operasi versi 32 bit. Namun perkembangan ilmu komputer semakin cepat. Sampai-sampai, ada aplikasi di Linux saya dapati saat ini hanya mendukung versi 64 bit. Meskipun demikian, tipe MBR ini pun tetap bisa digunakan pada komputer 64 bit dengan teknologi BIOS terkini. Bahkan kadang-kadang masih menjadi standar bawaan pada pengaturan BIOS.

Tentang kemampuan BIOS (Basic Input Output System) pada komputer. Saat ini sudah hampir semua BIOS bisa menjalankan mode UEFI (Unified Extensible Firmware Interface). Memang salah satu keuntungan tambahan mode ini adalah waktu boot dan shutdown yang lebih cepat. Sedangkan perkembangan table partisi hard disk ada lagi istilah yang namanya GPT (GUID Partition Table). Bagi yang belum tahu, GUID sendiri bisa diartikan sebagai Globally Unique IDentifiers.  

Melansir dari Seagate. partisi GPT dikembangkan untuk memecahkan masalah ukuran partisi MBR yang diketahui; ukuran maksimal untuk partisi MBR adalah 2 TB (Tera Byte). Jadi, dengan partisi GPT memungkinkan kita dapat melebihi batasan tersebut.  

Untuk itulah, pada saat membuat flashdisk sebagai installer (media instalasi). Saya menggunakan rufus dan menetapkan GPT sebagai standar. Saya tuliskan pengalaman tersebut dalam bentuk artikel di sini. Alasannya, produsen processor terkenal pun merekomendasikan metode instalasi untuk Windows 10 dengan mengaktifkan UEFI dengan GPT; sebagaimana dilansir dari Intel

Akan tetapi ada kasus install Windows koq ada notifikasi seperti ini? Jangan panik, silahkan baca artikel kali ini tentang cara mengatasi error: BIOS/legacy boot of UEFI-only media.

Cara Pertama Mengatasi Error: BIOS/Legacy Boot of UEFI-Only Media


Cara Pertama Mengatasi Error: BIOS/Legacy Boot of UEFI-Only Media 

Yang harus diperhatikan pada saat install Win 10 atau sistem operasi lainnya. Ada tiga poin penting yang perlu dicermati; 1. Installer apakah support GPT atau MBR? 2. BIOS mendukung versi UEFI atau tidak? 3. Hardisk/SSD sudah diformat atau belum? Jika sudah diformat apakah tipe GPT atau MBR?

(Catatan tambahan: Istilah MBR dan GPT lain lagi dengan istilah file system. Pada sistem operasi Windows pasti Anda mengenal file sistem NTFS yang merupakan singkatan dari New Technology File System. Ini adalah contoh file sistem di Windows selain FAT (File Allocation Table) dan turunannya. Sedangkan file sistem di Linux contohnya EXT4 atau Fourth Extended File System).

Dengan memperhatikan ketiga poin di atas, anggap saja masalah ini error yang tidak dianggap atau flashdisk yang tertukar atau bios zaman now. Sehingga penyelesaian masalahnya tidak mesti dengan cara yang akan diterangkan sebagai berikut.

1. Colokan flashdisk installer dan nyalakan komputer

2. Masuk ke BIOS dengan cara tekan tombol Del atau F2.

3. Pada beberapa komputer mungkin dengan tombol yang berbeda. Silahkan lihat keterangan tulisan di bawah yang memberitahukan tombol apa yang digunakan untuk masuk ke dalam BIOS.

4. Pastikan hard disk terbaca dan installer pada urutan pertama di boot priority. Kemudian tekan F7 untuk masuk ke mode Advanced. 

5. Pilih tab "Boot", gunakan tombol panah jika mouse tidak bisa digunakan.

6. Booting pertama juga bisa dicek dari sini di bagian Boot Option #1. 

7. Kemudian pilih CSM (Compatibility Support Modules).

8. Pada bagian Launch CSM tertera dengan nilai Enabled.

9. Arahkan pada tulisan tersebut dan tekan enter agar muncul opsi lain. Dengan tombol anak panah bawah silahkan pilih "Disabled" dan tekan enter.

10. Jika ada notifikasi: Notice: Due to Microsoft Secure Boot regulations, ensure the Microsoft signed UEFI driver is contained in the plugged PCI-E based storages including M.2 SSD before set the Launch CSM to [Disabled]. Otherwise, the PCI-E based storages will be only available for the data drive usage. Contact the PCI-E storage vendor for the UEFI driver availability details. Silahkan cek media penyimpanan yang digunakan. Jika menggunakan M.2 SSD ada pengaturan tambahan yang harus dilakukan. Namun jika hanya menggunakan HDD dan atau SSD biasa silahkan abaikan saja. Jangan lupa klik OK pada notifikasi tersebut di bawah ini.

11. Sekarang, Launch CSM sudah dalam keadaan "Disabled".

12. Simpan pengaturan BIOS dengan cara menuju tab Exit lalu arahkan ke tulisan "Save Changes & Reset" dan tekan enter.

13. Jika ada pertanyaan:"Save configuration and reset? silahkan klik OK.

14. Selanjutnya komputer akan restart. Proses booting selanjutnya dijalankan oleh flashdisk yang berisi installer sistem operasi.

15. Jika installernya adalah OS Windows maka akan tampak seperti gambar berikut ini.

Langkah selanjutnya silahkan install Windows 10 Pro, Windows Server 2019, Linux Mint atau OS selainnya sesuai kehendak Anda. Saat ini, pengaturan BIOS pada komputer tidak lagi mempermasalahkan tipe GPT. 

Sayang waktu kan kalau BIOS sudah support UEFI tapi cara menanggulangi masalah ini justru membuat installer dengan rufus lagi yang tipe MBR. Proses pembuatan flashdisk bootable dengan rufus lumayan lama lho. Apalagi jika Anda seorang teknisi komputer panggilan. Sedangkan flashdisk yang di bawa cuma itu dan  Anda sedang berada di rumah client. 

Sekian pengalaman hari ini tentang cara mengatasi error: BIOS/legacy boot of UEFI-only media pada saat install Windows. 

Selamat mencoba.

Baca Juga

2 komentar:

  1. Terima kasih sekali. Sangat membantu. Sekarang sudah bisa masuk tampilan windows dan lanjut instal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama, terima kasih juga sudah berkunjung ke blog kami

      Hapus