Cara Mengganti Icon Sart Menu Linux Mint dengan KDE Plasma

Ungkapan "rumput tetangga lebih hijau" digunakan untuk menggambarkan keadaan orang lain terlihat lebih baik daripada yang dimiliki sendiri. Ungkapan ini merujuk pada kecenderungan manusia untuk membandingkan hidupnya dengan orang lain. Dan persepsinya tersebut dia merasa bahwa orang lain memiliki kehidupan yang lebih baik atau lebih memuaskan.

Salah satu contoh yang bisa disebut misalnya orang lain mah sudah bisa membeli plasma desktop. Nah apakah kita yang belum memilikinya lantas berkata demikian? Semoga itu tidak terjadi ya karena hal tersebut mencerminkan perasaan iri atau keinginan memiliki apa yang dimiliki oleh orang lain.

Apalagi tampilan layar di sistem operasi Linux mah bebas sebebas-bebasnya. Meskipun kita mengunduh sesuai desktop environment masing-masing. Karena tampilan layar Linux tetap bisa disesuaikan sesuai preferensi pengguna. Mau terlihat seperti KDE kah? Gnome? atau XFCE?

Semua itu bisa dilakukan meskipun saat ini misalnya menggunakan desktop environment Cinnamon. Seperti pada contoh praktek kali ini yang masih menggunakan Linux Mint. Yuk simak tutorial kali ini yang akan mengganti icon start menunya agar terlihat seperti KDE Plasma.


Cara Mengganti Icon Sart Menu Linux Mint dengan KDE Plasma

Penggunaan Linux rumahan dihadapkan atas banyak desktop environment yang dapat dipilih. Ini berbeda dengan Linux server yang hanya menampilkan layar hitam. Meskipun bisa juga layar server menggunakan tampilan grafis seperti desktop. Tinggal ketik perintah agar berubah mode grafis. 

Namun demikian, pengguna Linux seharusnya tidak perlu dipusingkan dengan banyaknya distro. Dan setelah memilih sebuah distro Linux pun tidak harus bingung juga dengan beragamnya desktop environment yang masing-masingnya menampilkan fitur yang berbeda. 

Karena Anda sebetulnya dapat mengganti desktop environment secara langsung melalui pengaturan sistem atau melalui manajer paket yang digunakan oleh distribusi Linux Anda. Dan ini tanpa mengganti distro Linux yang telah menjadi pilihan hidup Anda sekarang.

Selain itu, Anda juga dapat mengubah tema, wallpaper, ikon, dan gaya tampilan lainnya di desktop environment-nya masing-masing. Bahkan hingga tampilan tersebut terlihat tidak lagi seperti desktop environment yang digunakan selama ini.

Lebih jauh lagi Anda bisa mengubah file managernya. Apakah ingin menggunakan Nautilus, Konqueror, Dolphin, Nemo dan lain-lain. Wah, fleksibel sekali ya sistem operasi yang satu ini. Ya iyalah, meskipun berbeda-beda distronya atau desktop environmentnya atau file managernya atau.... atau....atau..... dan..... dan..... dan ....... akan tetapi komputer Anda tetap menggunakan kernel Linux.

Dan berikut ini contoh fleksibelnya Linux Mint ketika mengganti icon start menu bawaan menjadi KDE Plasma padahal desktop environmentnya menggunakan Cinnamon.

1. Klik Menu > Preferences > Themes.

2. Untuk model icon silahkan pilih "Papirus" kemudian tutup jendela/widget pengaturan tema.

3. Klik kanan pada menu start.

4. Pilih "Configure".

5. Lihat tab "Panel".

6. Klik gambar yang sebarisan dengan tulisan "Icon" pada bagian "Appearance".

7. Setelah itu muncul jendela baru "choose an icon". Silahkan ketik pada kotak pencarian "start-here-kde" atau "start-here-kde-plasma" lalu pilih "Select". 

8. Cari wallpaper KDE Plasma di internet dan jadikan sebagai desktop background.

9. Selesai.


Kesimpulan

Tampilan layar pada komputer penting untuk diperhatikan layaknya wajah manusia. Untuk itu, pastikan tampilan layar komputer diatur dengan baik agar sesuai dengan kebutuhan serta kenyamanan pengguna. Termasuk didalamnya yaitu mengatur tata letak shortcut aplikasi yang sering digunakan untuk bekerja.

Karena dengan memiliki tampilan yang baik, pengguna dapat meningkatkan produktivitas kerja. Hal ini tidak lain karena efek kecintaan terhadap perangkat yang sudah menjadi bagian dari dirinya. Dan inilah fleksibilitas yang ditawarkan oleh sistem operasi GNU/Linux.

Anda memiliki banyak pilihan untuk mengubah tampilan layar sesuai dengan mood dan style pribadi.

Baca Juga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar