Pernahkah Anda melihat ikon tiga garis horizontal di pojok atas aplikasi atau website? Nah, artikel kemarin yang membahas menu navigasi dengan Tailwind juga ada kan? Itu yang kelihatan pas menu navigasinya terlihat pada layar hand phone!
Ikon kecil ini sering kali menjadi tombol untuk membuka menu dan disebut ikon hamburger. Meski namanya terdengar lezat, ikon ini tidak ada hubungannya dengan makanan. Lalu, kenapa disebut hamburger? Dan kenapa begitu populer di dunia digital?
Mari kita bahas dari awal! Ingat, ini bukan tentang makanan ya, akan tetapi istilah yang digunakan di dunia komputer. Meskipun tidak resmi tapi tetep saja orang-orang menggunakannya. Lagian mau dikasih nama apa biar semua sepakat? Kue lapis? Mana orang sana tahu! Orang tahu aja tidak tahu.
Kenapa Banyak Aplikasi Punya Ikon Tiga Garis? Ini Jawabannya!
Kalau Anda sering membuka aplikasi di ponsel atau menjelajahi situs web di laptop, Anda mungkin pernah melihat ikon berbentuk tiga garis horizontal di pojok atas layar. Ikon ini muncul di mana-man; dari mulai aplikasi media sosial, e-commerce, sampai layanan email.
Tapi, apa sih sebenarnya fungsi dari tiga garis ini? Kenapa begitu banyak desainer memilih menggunakannya? Sebelum menjawab itu, mari kita kenali dulu apa yang sebenarnya dimaksud dengan ikon hamburger, kapan ditemukan dan siapakah penemunya?
Apa Itu Ikon Hamburger?
Ikon hamburger adalah simbol berupa tiga garis horizontal yang biasanya muncul di pojok kiri atau kanan atas antarmuka aplikasi atau situs web. Saat kamu mengetuk atau mengklik ikon ini, biasanya akan muncul menu navigasi, yaitu daftar tautan yang mengarah ke bagian-bagian penting dari aplikasi atau situs tersebut.
Contohnya adalah ini:
```
☰
```
Tiga garis tersebut secara visual menyerupai roti atas, daging, dan roti bawah, makanya disebut “hamburger”. Coba kalau orang Indonesia paling terdepan dalam ilmu komputer. Barangkali kalau penemunya orang Indonesia sejarahnya akan lain yah.
Sejarah Singkat Ikon Hamburger
Ikon ini pertama kali diciptakan pada tahun 1981 oleh seorang desainer bernama Norm Cox. Ia merancangnya sebagai bagian dari sistem antarmuka untuk komputer Xerox Star salah satu komputer pertama yang menggunakan antarmuka grafis (GUI).
Namun, ikon ini tidak langsung populer. Baru sekitar tahun 2009–2010, saat era smartphone dan aplikasi mobile mulai berkembang, ikon hamburger mulai digunakan secara luas oleh para desainer antarmuka. Dan admin blog ini ikut mempopulerkan namanya juga meskipun sekarang tahun 2025.
Dan diantara keunggulan icon hamburger sehingga diminati oleh para blogger juga terutama karena menghemat ruang di layar kecil serta mudah dikenali oleh pengguna setelah menjadi umum digunakan. Bahkan anak kecil sekarang yang lahir di zaman teknologi pun paham fungsinya.
Fungsi Ikon Hamburger dalam Desain User Interface (UI)
Dalam desain antarmuka, ikon hamburger punya peran penting. Para blogger juga merasakan hal tersebut. Terlebih ketika mesin pencari lebih mendahulukan tampilan berdasarkan mobile terlebih dahulu. Karena memang akses internet dari mobile semakin meningkat.
Maka bangkitlah para blogger mengedit tampilan blog mereka dengan dua mode. Yaitu ketika dilihat oleh pengunjung dengan hand phone. Selebihnya merupakan tampilan blog jika pengunjungnya menggunakan komputer. Di sinilah kegunaan ikon tersebut yang berfungsi untuk:
1. Menyembunyikan menu untuk menghemat ruang
Di layar kecil seperti ponsel, terlalu banyak tombol bisa membuat tampilan sempit. Dengan ikon hamburger, menu bisa disimpan dan hanya ditampilkan saat diperlukan.
2. Membuat tampilan lebih minimalis dan bersih
Desain modern cenderung menyukai tampilan yang sederhana. Ikon hamburger membantu menjaga tampilan tetap rapi.
3. Menyediakan akses ke navigasi sekunder
Dalam beberapa kasus, ikon hamburger digunakan untuk menyimpan menu tambahan yang tidak harus selalu ditampilkan.
Kritik Terhadap Ikon Hamburger
Meskipun saat ini sudah dikenal populer, ikon ini tidak lepas dari kritik dari sebagian orang. Beberapa kritik tersebut jika rangkum kurang lebih adalah sebagai berikut:
1. Kurang intuitif untuk pemula
Tidak semua pengguna langsung tahu bahwa tiga garis itu bisa diklik. Apalagi di Indonesia tidak semua masyarakatnya melek teknologi.
2. Menurunkan interaksi
Karena menu tersembunyi, pengguna kadang melewatkan fitur penting yang ada di dalamnya. Namun kekurangan ini sebenarnya tidak berjalan lama karena proses pergaulan pada akhirnya pengguna menyadari ada fitur yang terdapat di dalamnya.
3. Tidak cocok untuk semua konteks
Pada akhirnya, sebuah aplikasi dibuat sesuai dengan tujuan masing-masing. Dan pada kasus tertentu, ada aplikasi yang sangat menekankan pada navigasi yang cepat sehingga ikon ini bisa jadi penghambat.
Alternatif dari Ikon Hamburger
Karena beberapa hal yang telah dikemukakan di atas. Beberapa desainer memilih untuk menghindari ikon hamburger dan menggunakan pendekatan lain, seperti: Tab bar di navigasi bawah pada aplikasi mobile atau menggunakan menu horizontal di bagian atas layar atau label teks langsung tanpa ikon.
Namun semua itu tergantung pada kebutuhan desain dan pengalaman pengguna yang diinginkan. Dan bagi saya pribadi yang hanya berkutat pada blog pribadi. Tentu saja, adanya penggunaan ikon hamburger ini sangat membantu sekaligus menambah nilai artistik.
Kesimpulan
Ikon hamburger mungkin terlihat sepele, tapi ia punya sejarah panjang dan peran penting dalam desain antarmuka digital. Meskipun tidak selalu sempurna, ikon ini telah membantu banyak aplikasi dan situs web menjadi lebih rapi dan efisien.
Fakta ini menyadarkan kita bahwa elemen kecil dalam dunia digital ini bisa membawa pengaruh besar terhadap cara kita berinteraksi dengan teknologi. Oleh karenanya, jika Anda baru mulai belajar komputer saat ini meskipun otodidak, jangan takut dengan hal-hal teknis.
Justru dari hal-hal sederhana seperti ini, Anda bisa mulai memahami bagaimana antarmuka diciptakan, dikembangkan, dan digunakan oleh jutaan orang. Bisa jadi, hari ini Anda membaca sejarah. Tapi siapa tahu, esok mungkin Anda yang akan menulisnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar