Kalau Anda pernah menulis dokumen, tugas sekolah atau bekerja dengan Microsoft Word 2007 atau versi sebelumnya, besar kemungkinan pernah menggunakan font Times New Roman. Font ini seolah menjadi simbol keseriusan dan profesionalitas pada masanya.
Hingga kemudian font default pada program tersebut digantikan oleh Calibri sampai Office 2019. Dan digantikan lagi oleh Aptos mulai Office 2023 serta versi langganan di Microsoft 365.
Tapi tahukah Anda bahwa font ini awalnya tidak dibuat untuk tugas akhir, skripsi atau surat resmi? Justru, Times New Roman lahir dari kebutuhan sebuah surat kabar Inggris pada awal abad ke-20 yang ingin tampil lebih mudah dibaca dan hemat tempat.
Artikel ini akan mengajak Anda menyusuri perjalanan panjang jenis huruf Times New Roman dari tinta di halaman koran The Times, sampai akhirnya menjadi standar tipografi di dunia digital dan percetakan resmi. Yuk, kita telusuri kisah lengkapnya.
Kapan Font Times New Roman Diciptakan? Ini Sejarahnya
Font Times New Roman adalah salah satu jenis huruf klasik yang sudah tidak lagi menjadi setingan default pada beberapa software pengolah kata populer. Namun font klasik ini kembali populer seakan menolak untuk dilupakan meskipun di tengah gempuran desain huruf modern.
Terlebih bagi warga negara Indonesia yang menjunjung tradisi gotong royong dalam segala hal (baik atau buruk pasti ada pendukungnya). Serta memiliki kreatifitas yang kadang tanpa batas dan kejujuran; meskipun tidak semuanya, termasuk terkait dengan jenis huruf klasik ini yang sedang viral.
Pengalaman yang terlihat di depan mata (dulu) misalkan ketika seseorang mencetak beberapa kata saja dengan menggunakan komputer dan printer. Namun kemudian, kata-kata tersebut digunakan untuk ditempelkan di lembar Surat Keterangan Kelakuan Baik.
Maklum, waktu itu masih jarang yang bisa Photoshop. Cara memanipulasinya mudah, lembar ini yang sudah ditempeli kata-kata yang diinginkan kemudian difotokopi lagi. Adapun hasil fotokopinya inilah yang kemudian dikirim sebagai lampiran pada surat lamaran kerja.
Oleh karena itu, dalam tulisan ini, saya ingin mengajak pembaca untuk mengenal lebih dekat sejarah dan perjalanan font Times New Roman dari awal kemunculannya di dunia jurnalistik Inggris, hingga posisinya yang melegenda di berbagai dokumen penting di seluruh dunia.
Sejarah Font Times New Roman: Dari Koran Inggris ke Dokumen Resmi
Font Times New Roman hampir pasti pernah Anda lihat di tugas sekolah, surat resmi, bahkan sampai dokumen negara serta ijazah Presiden atau mantan Presiden. Padahal font ini sebenarnya punya sejarah panjang yang justru berawal dari dunia jurnalistik di Inggris.
Adalah The Times, surat kabar harian yang diterbitkan di Inggris Raya sejak tahun 1785 yang mengawali sejarah font tersebut.
Baiklah kita mulai membahas asal-usul font legendaris ini, siapa penciptanya, kapan pertama kali digunakan, dan bagaimana akhirnya menjadi standar di berbagai dokumen resmi hingga menjadi pengaturan default software pengolah kata atau word processor.
Awal Mula Penggunaan Huruf: Dibuat untuk Koran The Times
Jenis huruf Times New Roman pertama kali dirancang oleh Stanley Morison, seorang konsultan tipografi dari perusahaan Monotype. Melansir dari Wikipedia, rupa huruf serif ini dipesan oleh surat kabar Inggris The Times pada tahun 1931.
Hal ini dilakukan setelah Stanley Morison, seorang konsultan Monotype menulis sebuah artikel yang mengkritik The Times karena hasil cetak yang buruk dan masih memakai huruf kuno.
Stanley Morison kemudian mengarahkan Victor Lardent, seorang desainer dari departemen periklanan koran The Times untuk membuat desain huruf yang baru dan lebih tajam berdasarkan sketsanya. Sehingga mereka menciptakan font ini atas permintaan surat kabar Inggris, The Times.
Font ini kemudian digunakan secara resmi oleh surat kabar The Times pada tanggal 3 Oktober1932. Dan satu tahun kemudian desain ini dirilis untuk penjualan komersial. Karena popularitasnya, jenis huruf ini mempengaruhi perkembangan jenis huruf serif, sebelum dan setelah dimulainya era huruf digital.
Asal Usul Nama Huruf “Times New Roman”
Nama jenis huruf "Times New Roman" diambil dari kata "The Times" yang diambil dari nama surat kabarnya yang memesan jenis huruf tersebut. Dan kata "New Roman", sebagai versi pembaruan dari gaya huruf "Roman" klasik yang sudah lebih dulu digunakan.
Perancang awalnya yaitu Stanley Morison sendiri menggunakan jenis huruf yang lebih tua bernama Plantin sebagai dasar dengan revisi pada tinggi dan lebar huruf. Kemudian Morison bekerjasama dengan Victor Lardent untuk menyelesaikan bentuk huruf Times New Roman.
Desain huruf baru tersebut lebih menguntungkan secara ekonomi, karena memerlukan ruang yang lebih sedikit dengan tingkat keterbacaan yang tetap tinggi meskipun digunakan dalam ukuran kecil.
Menyebar Secara Luas
Setelah dipakai oleh surat kabar harian The Times selama beberapa dekade, font ini kemudian dilisensikan dan tersedia untuk publik. Sehingga, jenis huruf ini mulai banyak digunakan di buku cetak, mesin ketik, dokumen resmi dan akhirnya nanti masuk ke dunia komputer.
Kapan Font Ini Muncul di Komputer?
Jenis huruf Times New Roman baru populer ketika Microsoft dan Apple mulai menyertakannya sebagai bagian dari sistem font mereka. Sejak saat itu, font ini seakan menjadi standar tak tertulis untuk dokumen resmi dan akademik, karena tampilannya yang formal, netral, dan mudah dibaca.
Namun, hal tersebut bukan berarti disertakan sejak awal pengembangan sistem operasi Windows. Karena versi pertama Microsoft Windows, yang disebut dengan Windows 1.0, dirilis pada tanggal 20 November 1985 namun memiliki banyak kekurangan dalam beberapa fungsionalitas.
Dan versi pertama ini kurang populer di pasaran. Karena Windows 1.0 bukanlah sebuah sistem operasi yang lengkap, tetapi hanya memperluas kemampuan MS-DOS dengan tambahan antarmuka grafis. MS-DOS ini OS yang dibuat oleh Seatle Computer Products yang dikepalai oleh Tim Patterson.
Sebagaimana dilansir Wikipedia, Microsoft pun membeli lisensinya dengn harga 50.000 dolar Amerika dari SCP, lalu mengubah namanya menjadi MS-DOS. Selanjutnya, saat IBM hendak meluncurkan komputer pribadi yang disebut dengan IBM PC, Microsoft pun menjual lisensi MS-DOS kepada IBM.
Baru, saat Microsoft mengembangkan Windows 3.1 sebagai respons dari dirilisnya IBM OS/2 versi 2.0 ke pasaran. Windows menawarkan beberapa peningkatan seperti halnya kemampuan untuk menampilkan font TrueType Fonts (Arial, Times New Roman dll), yang dikembangkan bersama Apple,
Setelah itu, Microsoft merilis sistem operasi Windows 3.11, yang merupakan versi Windows 3.1 yang mencakup semua tambalan dan perbaikan yang dirilis sebelumnya yang diluncurkan pada tahun 1992. Versi inilah yang pertama kali saya cicipi ketika mengenal komputer yakni; Windows 3.11.
Kesimpulannya: Jenis huruf Times New Roman pertama kali masuk dalam sistem operasi Windows 3.1 pada tahun 1990. Kemudian, pada tahun 1992, Microsoft Word menjadikan Times New Roman sebagai font default untuk dokumen baru.
Penjelasan lebih detail sebagai berikut:
- Sistem operasi (OS) Windows 3.1 (1990): Times New Roman mulai menjadi font bawaan dalam sistem operasi Windows.
- Aplikasi Microsoft Word (1992): Times New Roman ditetapkan sebagai font default untuk dokumen baru di Microsoft Word.
Apakah Sudah Ada Font Times New Roman di WordStar dan DOS/OS/2?
WordStar adalah salah satu program pengolah kata paling populer di akhir 1970-an hingga 1980-an, dan dijalankan di sistem operasi CP/M, kemudian MS-DOS, dan sebagian di OS/2. Popularitas WordStar semakin memudar seiring kemunculan sistem operasi Windows.
Dan aplikasi WordStar berbasis teks murni (text mode), bukan WYSIWYG (What You See Is What You Get), untuk menjalankannya ada banyak perintah dengan kombinasi keyboard.
Perlu diketahui, sistem operasi CP/M (singkatan dari Control Program for Microcomputers) adalah salah satu sistem operasi komputer awal yang digunakan sebelum DOS (Disk Operating System) menjadi populer.
Sistem ini dirancang oleh Gary Kildall dari Digital Research Inc. pada pertengahan 1970-an, dan menjadi sangat berpengaruh pada era komputer mikro (microcomputer). Dalam hal ini saya sendiri belum pernah punya pengalaman langsung, termasuk DOS.
Dilansir dari berbagai sumber, pada masa sebelum kemunculan sistem operasi berbasis GUI (seperti Windows seperti sekarang yang kita kenal). Terutama di lingkungan text-based (DOS), tampilan layar hanya mendukung teks monospaced (lebar huruf sama) seperti: Courier dan yang semisal.
Sedangkan Times New Roman adalah font proporsional dan bergaya serif, tidak digunakan dalam tampilan layar WordStar di DOS, karena: DOS tidak mendukung tampilan font grafis seperti di Windows dengan GUInya.
Tunggu Dulu... Bagaimana dengan Output Cetak?
Dalam hal ini saya merasa tidak banyak memiliki pengalaman di dunia printing. Meskipun pada tahun 1999 ada teman saya yang bekerja di percetakan. Namun sayangnya tidak banyak mengetahui secara detail kecuali hanya sekedar mampir dan melihat banyak koleksi poster di tempatnya bekerja.
Adapun dari sudut pandang dunia komputer ketika memahami masa sebelum GUI (dengan layar hitam seperti MS-DOS atau Linux Server). Maka begitu pula lah DOS dan WordStar, jika diibaratkan mungkin seperti terminal Linux server dengan aplikasi text editor seperti Pico atau Nano.
Sehingga, di era DOS (1980-an) dan aplikasi seperti WordStar, komputer hanya bekerja dalam mode text (text mode). Dan printer dot matrix saat itu juga beroperasi dalam text mode bukan mode grafis.
Artinya, printer hanya mampu mencetak karakter berdasarkan kode ASCII atau font internal yang tersimpan di ROM printer. Sedangkan huruf-huruf yang tersimpan ini bersifat monospaced (lebar tiap huruf sama), seperti Courier. Berbeda dengan Times New Roman yang berbasis vektor (TrueType).
Jadi bagaimana dengan output cetak? Sudah terjawab bukan? Mengapa? Karena belum ada sistem operasi atau driver yang mengirim font seperti Times New Roman ke printer dalam bentuk grafis. Itu baru terjadi nanti di Windows atau OS berbasis GUI lainnya.
Kesimpulan
Jenis huruf Times New Roman punya sejarah panjang, dari koran Inggris hingga menjadi bagian dari kehidupan digital kita saat ini. Dibuat pada 1931 untuk kebutuhan surat kabar, font ini akhirnya diadopsi luas karena tampilannya yang efisien dan elegan.
Dan siapa sangka, di zaman sekarang, sebuah font bisa menjadi alat bantu forensik untuk mengecek keaslian dokumen penting seperti ijazah. Font bukan sekadar soal estetika, tapi bisa jadi saksi sejarah. Tinggal buktikan saja, apakah font tersebut benar-benar Times New Roman?
Hasilnya kalau ada dokumen tahun 1970-an atau 1980-an yang menggunakan jenis huruf Times New Roman versi digital, maka patut dipertanyakan keasliannya. Kecuali jika dokumen tersebut diketik ulang atau didigitalisasi belakangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar