Mengenal Tampilan Grafis Linux yang Beragam

Jika tampilan Windows seragam pada tiap versinya. Mengapa tampilan Linux tidak sama? Mungkin inilah pertanyaan yang kerap hadir dalam benak sebagian pengguna.


Gambar: Tahun rilis dan awal mula project beberapa dekstop environment pada sistem operasi Linux (Source: wikipedia)

Untuk menjawab pertanyaan di atas bisa diibaratkan Linux itu seperti burung garuda lambang pemersatu Negara Kesatuan Republik Indonesia. 


Gambar: Burung penguin sebagai maskot resmi kernel Linux (Source: wikipedia)

Dengan konsep "Bhinneka Tunggal Ika" berbeda-beda tapi satu jua kita dapati suku dan pakaian adat budaya orang Indonesia sangatlah beragam.

Ada suku Jawa, Betawi, Sunda, Baduy, Asmat, Minangkabau, Bugis, Dayak dan lain-lain. Adapun pakaian adatnya, ada ala kebaya, ulos, koteka, pangsi (komboran) dan lain-lain. Namun dengan keragaman tersebut dunia mengenal satu negeri yang bernama Indonesia.


Gambar: Distro Linux ibaratnya suku bangsa tapi tetap satu (Source: techrepublic.com)

Dalam dunia komputer pun kira-kira begitu. Linux itu hanya sebuah kernel. Apa itu kernel? Kernel adalah komponen utama dari sebuah sistem operasi dan antarmuka inti yang menghubungkan antara hardware dan aplikasi. Singkatnya, simak gambarannya sebagai berikut: 

Source: wikipedia

Sebagaimana diketahui, pembahasan tentang komputer tidak terlepas dari 3 (tiga) hal; perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan pengguna (brainware). 

Pada gambar di atas; CPU, memory, dan devices adalah perangkat keras. Sedangkan sistem operasi (salah satu komponennya yaitu kernel) dan applications termasuk perangkat lunak. Setelah itu brainware (pengguna sesuai tingkatannya) yang kemudian berinteraksi dengan antarmuka sistem operasi setelah proses booting. 

Dan antarmuka pengguna ini termasuk komponen sistem operasi juga. Komponen ini terdiri atas ada 2 (dua) jenis; Ada yang berbasis teks/baris perintah dan ada yang berbasis grafik. 

Antarmuka pengguna berbasis teks disebut Command Line Interface (CLI) dan basis grafik disebut Graphical User Interface (GUI).

Pada sistem operasi Linux, GUI adalah perpanjangan tangan dari CLI. Dan antara CLI dan GUI bukanlah dunia yang seolah-olah berlainan sebagaimana sistem operasi Windows. 

Komponen sistem operasi yang mengelola GUI disebut desktop environment. Desktop environment terdiri atas window manager, file manager, graphical theme serta tool dan library untuk mengelola desktop.

Desktop environment dalam Linux itu sependek pengetahuan saya yang jadul adalah salah satu program dari The X Windows System. Jadi, untuk masuk kedalam tampilan grafis dari layar hitam CLI cukup dengan mengetikan baris perintah startx lalu tekan enter.

Tapi itu dulu, desktop environmment dalam sistem operasi Linux sekarang semakin berkembang dan banyak pilihan. Berikut ini desktop environment pada sistem operasi Linux yang bisa dipilih agar tampilan grafis komputer Anda indah dan menawan.
1. KDE


Gambar: Tampilan default desktop environment KDE Plasma 4.9 (Source: wikipedia)


Gambar: Tampilan default desktop environment KDE Plasma 5 (Source: kde.org)

2. GNOME


Gambar: Tampilan default desktop environment GNOME 1 (Source: wikipedia)


Gambar: Tampilan default desktop environment GNOME 3 (Source: gnome.org)

3. XFCE


Gambar: Tampilan default desktop environtment XFCE 4.10 (source: xfce.org)


Contoh distro OpenSUSE dengan dekstop environment XFCE 4.12 (source: xfce.org)

4. LXDE


Gambar: Tampilan default desktop environtment LXDE (Source: lxde.org)


Gambar: Tampilan default desktop environment LXDE (Source: wikipedia)

5. MATE (turunan dari GNOME)


Contoh distro Fedora dengan desktop environment MATE (source: mate-desktop.org)


Contoh distro Ubuntu yang menggunakan desktop environment MATE (source: wikipedia)

6. Cinnamon (turunan dari GNOME)


Contoh distro Debian dengan Cinnamon desktop environment (sumber: debian.org)


Contoh distro Linuxmint dengan Cinnamon desktop environment (source: wikipedia)

7. LXQt


Gambar: Tampilan default desktop environment LXQt (source: wikipedia)


Contoh distro Fedora yang menggunakan desktop environment LXQt (Source: fedoraproject.org)

8. Budgie


Gambar: Tampilan default desktop environment Budgie (Source: wikipedia)


Contoh distro Ubuntu yang menggunakan desktop environment budgie (source: ubuntubudgie.org)

9. EDE (Equinoc)


Gambar: Tampilan default Equinoc Desktop Environment (Source: edeproject.org)

10. LDE (Lumina)


Gambar: Tampilan default Lumina Desktop Environment (Source: lumina-desktop.org)

11. TDE (Trinity yaitu turunan KDE)


Gambar: Tampilan default Trinity Desktop Environment (Source;trinitydesktop.org)


Contoh distro Ubuntu yang menggunakan Trinity Desktop Environment (Source: wikipedia)

Ini salah satu keistimewaan dari sistem operasi Linux dengan kode sumbernya yang terbuka. Selain desktop environment di atas sebetulnya masih banyak. Misalnya saja DDE (Deepin)UKUIEnlightenmentPixel, dan lain-lain.

Untuk sesama pemula sampai sini paham kan biarpun berbeda-beda nama distro dan tampilan grafisnya tapi tetep Linux juga.

Seperti iklan minuman eta tea:"Apapun komputernya, sistem operasinya pake Linux". 

Y/N?

Baca Juga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar