Cara Setting Repository Server Tercepat di Linux Mint

Setelah berhasil memasang sistem operasi Linux pada komputer apa langkah selanjutnya? Mungkin pertanyaan ini terlintas pada sebagian orang yang baru saja memasang Linux. Tidak terkecuali dengan distro Linux Mint yang semakin banyak peminatnya.

Dan saya sendiri baru saja memasang Linux Mint pada komputer laptop. Pilihan itu tidak serta merta begitu saja dijatuhkan. Melainkan melihat spesifikasi komputer yang ada agar Linux tetap menawan namun ringan.

Sebelumnya, telah banyak distro Linux yang menjadi percobaan untuk komputer desktop pribadi sejak dulu. Sebut saja Debian, Slackware, openSUSE, Mandriva, Ubuntu dan distro-distro lainnya. Beberapa distro tersebut bahkan ada yang sudah lenyap alias discontiune. Sedangkan lainnya berubah warna atau berkembang menjadi beberapa distro Linux.

Cara Setting Repository Server Tercepat di Linux Mint

Hingga seiring perjalanan waktu akhirnya mengenal Linux Mint dan sekarang saya coba lagi.

Untuk itulah saya tuliskan pengalaman pribadi setelah install Linux Mint. Meskipun telah mengenal dunia Linux sejak tahun 1999 bukan berarti memahami segalanya. Apalagi tuntutan hidup yang memaksa profesi bekerja yang tidak tetap dalam satu keadaan. 

Makanya, salah satu tujuan penulisan melalui blog pribadi ini agar segala sesuatunya terdokumentasi dengan baik. Salah satu keuntungannya yaitu ketika kita lupa akan sesuatu akhirnya bisa buka lagi catatan yang dulu.

Dan catatan terkait pengalaman pribadiku hari ini adalah tentang cara setting server repository di Linux Mint yang super ngebut sesuai daerahnya masing-masing. 


Cara Setting Repository Server Tercepat di Linux Mint

Server repository dibutuhkan oleh Linux untuk proses update dan upgrade sistem operasi. Begitu juga jika kita ingin meng-install software yang dibutuhkan dengan cara mudah. Dan cara ini melibatkan koneksi internet secara langsung dari komputer untuk proses download dan install. 

Baik dengan cara mengetikan perintah melalui terminal maupun mode grafis. Koneksi internet yang terhubung ke server repository mutlak dibutuhkan. Untuk itu, selain jaringa internet yang stabil ini menentukan kecepatan proses download dan install. 

Dan keberadaan server repository tidak kalah penting dalam menunjang kecepatan proses tersebut.

Mengapa Harus Mengatur Ulang Server Repository?

Linux Mint sudah memberikan notifikasi terkait hal tersebut setelah proses installasi. Sebagaimana terlihat pada gambar screenshoot di atas. Di sana ada pemberitahuan yang isinya sebagai berikut:"Do you want to switch to a local mirror? Local mirrors are usually faster than package.linuxmint.com."

Dari pernyataan di atas jelas dinyatakan bahwa "local mirror biasanya lebih cepat daripada server repositori default. Karena server default; yakni http://package.linuxmint.com berada di California, Amerika Serikat. Dan hal ini dapat diketahui melalui layanan atau tool yang dipunyai whois domain.

Cara Setting Mirror Local Sebagai Server Repository 

Karena keberadaan server repository default yang berada di Amerika Serikat sana. Maka para pengguna Linux Mint yang berada di belahan dunia lain akan membutuhkan koneksi yang berbeda-beda. Efeknya pasti akan membuat sedikit lama jika pengguna jauh dari server repository tersebut.

Berbeda halnya jika server repository bisa diakses dari wilayah yang terdekat. Tentu ini sangat menguntungkan dari sisi jarak dan kecepatan. Mungkin, metode ini mirip dengan cara kerja CDN (Content Delivery Network) bagi pengguna blogger.

Sebagai tambahan informasi, theme ini dibuat dengan Bootstrap dengan memanfaatkan teknologi CDN tersebut. Begitu juga dengan theme blogger kedua saya yang dibuat dari nol dengan Halfmoon. Oke, agar pembicaraan ini tidak melebar kemana-mana kita langsung saja praktek cara setting mirror local.

1. Jika melalui notifikasi dari update manager yang terlihat melalui panel, silahkan klik notifikasi tersebut. Setelah itu jawab pertanyaan: Do you want to switch to a local mirror? di atas dengan "Yes".

2. Masukan password root atau user yang setara dengan root ketika install Linux Mint pertama kali. Catatan: Jika tidak ada notifikasi dari update manager, pengaturan tersebut bisa diakses melalui Menu > Administration > Software Sources.

3. Pada bagian "Mirrors" klik kolom sebelah tulisan "Main".

4. Pilih server terdekat dengan kecepatan penuh kemudian pilih "Apply". Untuk server repository yang berada di negara Indonesia ada State Polytechnic of Banyuwangi, DATAUTAMA-NET-ID dan Deace. Namun untuk kecepatan akses tergantung wilayah serta provider internet yang digunakan. Sehingga jangan kaget jika wilayah tinggal di Indonesia namun terkadang disarankan untuk menggunakan server repository di Singapura, Malaysia atau China karena kecepatan akses yang lebih baik.

5. Lakukan hal yang sama pada bagian Mirror kolom di bawahnya yaitu "Base"

6. Jika sudah selesai silahkan pilih "Ok" untuk menyimpan pengaturan.

7. Selesai. 


Kesimpulan

Perkembangan sistem operasi GNU/Linux semakin mengarah menuju perubahan yang lebih baik. Apalagi jika didukung dengan kesadaran hak atas kekayaan intelektual yang semakin meningkat. Salah satu contoh penerapan tersebut adalah ketersediaan server repository terdekat yang disebut dengan mirror local.

Dan keberadaan server lokal tersebut akan terus mendorong penggunaan sistem operasi yang open source  ini. Karena secara prediksi pribadi tentang penggunaan Linux ini akan terus mengalami peningkatan terutama dalam hal kemudahan penggunaan. Coba bandingkan saja perkembangan sistem operasi ini sejak saya mengenalnya pertama kali sampai sekarang.

Sekian artikel kali ini tentang cara setting repository lokal agar proses download package semakin cepat. Semoga bisa membantu terutama para pemula yang baru mengenal dunia Linux.

Salam open source.

Baca Juga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar